Sabtu, 26 Oktober 2013

KEBERSAMAAN MILIK KITA (MT Papandayan 2665 Mdpl)



Berjalan, bercerita, berbagi pengalaman, makan bersama di alas plastik hitam panjang semakin menjalin tali persaudaraan. Duduk bersila mengelilingi api unggun, bercerita sambil berguarau senda membuat suasana hangat di tengah dingin nya  alam gunung papandayan. Di iringi hangat nya kopi hitam yang sesaat menjadi sejuk di timpa embun yang menyelimuti malam itu. Perjalanan berkasan untuk saya pribadi bersama delapan teman  saat mendaki gunung papandayan yang terletak di kabupaten garut kecamatan cisurupan. Gunung dengan ketinggian 2665 meter dari permukaan laut ini memberi pelajaran berharga untuk saya apa itu arti kebersamaan.
Sekitar pukul 14.00. saya dan teman-teman sudah berkumpul di masjid agung cisurupan, kabupaten garut. Setelah sholat dan istirahat sejenak, kami memulai perjalanan menuju puncak gunung papandayan. Dari masjid agung cisurupan kami menaiki kendaraan kol buntung untuk mengantar kami ke pos pendakian gunung papandayan, dengan biaya 20 ribu per orang. Kondisi jalan yang berliku dan berlubang semakin membuat suasana perjalanan menuju pos pendakian semakin seru, ditambah elok nya pemandangan hutan bekas terbakar  di sisi kanan jalan. Kurang lebih setengah jam perjalanan, kami tiba di parkiran pos pendakian di sambut udara yang dingin dan bau berelang yang sangat menyengat.

Setelah sampai dan menurunkan semua barang bawaan, salah seorang teman saya menuju ke pos pendakian untuk mengurus perizinan mendaki. Biaya tiket masuk untuk mendaki gunung papandayan Rp 2000/ orang. Untuk para pendaki atau pun wisatawan yang ingin menikmati alam gunung papandayan bisa membawa kendaraan pribadi dan dititipkan di parkiran pos pendakian. setelah urusan perizinan selesai, kami berkumpul terlebih dahulu untuk berdoa sebelum melangkahkan kaki menuju puncak gunung papandayan.

Track menuju puncak gunung papandayan boleh di katakan landai, tetapi harus extra hati-hati juga, karna sepanjang jalur track nya berbatu membuat track nya licin. Selain itu banyak juga bonus mendaki nya dan lumayan membuat kaki pegel dan napas ngos-ngosan. tapi, semua itu tak akan tersa karena sepanjang jalur track pendakian kita di suguhin pemandangan yang sangat indah. Mulai dari bukit2 berbatu, asap kawah yg keluar dari dalam tanah, jalan setapak yang di sebelah
nya tebing, serta pohon yang tumbuh di kiri kanan jalan tertata rapi di sepanjang jalur perjalanan yang membuat udara perjalanan adem. Di sarankan juga menggunakan masker saat kita melakukan tracking ke gunung papandayan, karna bau berelang nya sangat menyengat dan sangat terasa asam di mulut.




sangking menikmati perjalanan dengan pemandangan yang memanjakan mata, sekitar pukul  17.25 saya dan temen-temen sampai di pondok selada. Pondok selada merupakan tempat para pendaki  mendirikan tenda. Lokasi pondok selada sangat luas dengan pemandangan hijau yang sangat indah. Ketika kami sampai, sudah banyak pendaki yang mendirikan tenda di situ. kami pun mendirikan tenda di antara tenda para pendaki lain. Karna laki-laki di group saya hanya tiga orang. Maka kami bagi tugas. Dua teman saya bertugas mendirikan tenda, dan saya mencari kayu api untuk membuat api unggun.  Saya dan beberapa teman perempuan menuju hutan mati untuk mencari kayu api. Saat perjalanan menuju hutan mati, saya dan temen saya menegur pendaki asal jakarta yang kelakuan nya kurang menghargai alam. mereka memotong pohon kayu yang masih tumbuh untuk di jadikan kayu api. Saya menegur mereka dan mengajak mereka ke hutan mati sama-sama kalau ingin mencari kayu bakar. Jangan merusak yang masih hidup.

Tenda sudah berdiri, api unggun sudah menyala, prasmanan di gunung pun sudah siap untuk di santap. Dengan menu utama rendang tempe di padu sayur tahu bejek ala kang tom + sambel ulekan yang pedas nya mantap membuat selera makan semakin bertambah. Saya dan teman –teman sangat menikmati saat menyantap hidangan yang sudah terhidang memanjang di tengah-tengah kami. Apa pun makanan nya, kalau kita memakan nya di atas gunung dan di sajikan ala prasmanan  Setelah makan dan membereskan semua nya, kami duduk mengelilingi
api unggun untukmenghangatkan badan di tengah-tengah dingin nya udara di gunung papandayan. Bukan
sekedar menghangatkan badan, kamipun mulai bercerita, bergurau senda dan berbagi pengalaman satu dengan lain nya.  tak lupa kopi dan cemilan juga mengiringi obrolan kami malam itu. sekitar pukul 23.00 kami pun mulai masuk tenda untuk beristirahat, karena besok pagi setelah sholat subuh kami menuju tegalalun.gunung dan di makan bersama-sama , semua akan terasa nikmat. Klah deh rasa masakan –masakan mewah yang tersaji di restoran-restoran mahal, hehe.



Mentari mulai menunjukan diri. Pancaran nya menyusup sela-Tapi semua itu terbayar saat saya dan teman teman menginjakan kaki di tegal alun. Tatapan mata
sela pepohonan di antara tenda, dan kami telah bersiap untuk melakukan pendakian ke tegal alun. Dari pondok selada , untuk ke tegal alun kita harus melewati hutan mati dan tanjakan mamang. Tanjakan mamang kembali menguji  pernapasan saya saat mendaki.
saya langsung terpana saat melihat luas nya padang edelwis. Bunga yang melambangkan keabadian ini tumbuh sangat banyak dan indah sekali.
Kalau di ibaratkan ruangan seluruh isi ruangan di tegal alun di penuhi olehtanaman abadi ini. bukan hanya itu, di samping kiri dan kanan juga kita dapat melihat bukit - bukit yang di tumbuhin perpohonan hijau yangsangat rindang dan menyegarkan mata. Di tambah warna langit yang biru seakan menjadi kolaborasi sajian alam terbaik di gunung papandayan. Ini lah surga nya gunung papandayan yang membuat kita kangen ingin datang lagi. Di surga nya gunung papandayan kami
menghabiskan waktu cukup lama. Selain menikmati pemandangan alam sekitar,mengeabadikan momen indah, kami juga sarapan di sini. cemilan dan kopi pun menemani kami bercerita di anara indah nya bunga abadi yang tumbuh di sekitaran kami.






Setelah puas menikmati sajian alam di surganya gunung papandayan,saya dan teman-teman kembali ketenda dan berkemas dan mem packing ulang barang-barang  bawaan. Setelah semua nya selesai kami menuju track pulang. Tapi sebelum itu kami berhenti untuk menikmati suasana alam di hutan mati. Dimana pohon-pohon bekas kebakaran hutan masih berdiri kokoh di atas tanah putih. tak hanya itu, di hutan mati kita juga dapat melihat kawah gunung papandayan yang tak henti-henti mengeluarkan asap dan bau berelang juga sangat menyengat. Terdapat juga bukit-bukit kecil yang di
tumbuhi sedikit-sedikit pohon di atas nya. tak puas rasa nya menikmati  keindahan alam yang disajikan unung papandayan. Tapi waktu juga yang tak berpihak. Saya dan teman – teman harus kembali ke peradaban semula. Dan kami pun berjalan pulang dengan kepuasan yang taktertara. Track turun gunung papandayan menurut saya lumayan exstream. Jalanan menurun yang lumayan terjal di tambah batu-batuan kecil yang membuat kondisi track menjadi licin, membuat saya dan teman-teman harus kembali exstra berhati-hati
lagi.










Read more »

Jumat, 20 September 2013

PUSAKA BANDUNG YANG TAK ADA HABIS NYA “PART ONE”

Pernah terbayang kah oleh kita gimana rasa nya hidup di zaman dulu kala, di saat marak nya penjajahan, penahanan, perbudakan, serta sulit nya kebebasan yang di dapat oleh rakyat indonesia di kala itu?, Pasti ga kebayang oleh kita, karna saat ini kita hidup di zaman yang sudah merdeka, sudah bebas mengirup udara segar tanpa ada nya penjajahan. Banyak banget loh peninggalan pada jaman dulu kala yang dapat kita jumpai di seluruh indonesia,  khusus nya di daerah bandung. Salah satu peninggalan bersejarah pada saat zaman penjajahan adalah curug omas (maribaya) gua jepang dan gua belanda.
Sebelum nya saya sudah pernah datang ke gua jepang dan gua belanda, pada saat itu saya datang bersama teman-teman untuk melepas kepenatan, keletihan, dan kejenuhan oleh menumpuk nya tugas kuliah dan padat nya waktu kuliah. Tapi kali ini saya datang lagi kesini sendirian untuk berjelajah mencari pusaka yang di tinggalkan oleh para penjajah dan masyarakat indonesia yang hidup di zaman itu.
Saat itu cuaca bandung sedang panas-panas nya, sang raja siang seoalh murka hendak menunjukan kemarahan nya. sekitar pukul 13.00 saya berangakt dari kostan menuju maribaya. Ada dua akses jalan untuk menuju ke maribaya , yaitu dari arah lembang dan dari arah dago pakar. saat di perjalanan menuju maribaya, saya berhenti di lawang wangi. Lawang wangi merupakan gedung  pameran seni rupa yang berada di Jl.dago giri no 99. Di lawang wangi saya bertemu pak dede (warga setempat yang bekerja di lawang wangi), gedung ini di bangun pada tahun 2009, dan sampai saat ini gedung ini di jadikan tempat pameran lukisan dan patung . menurut pak dede banyak wisatawan yang berkunjung ke sini Untuk melihat lukisan dan patung karya seniman hebat. tidak perlu mengeluarkan biaya (gratis) untuk dapat menikmati lukisan dan patung-patung yang terukir dari tangan-tangan seniman tanah air. Bukan itu saja , dari lantai tiga ( lantai paling atas), kita dapat menikmati pemandangan alam yang  indah, gunung-guung yang hijau, serta dapat berduduk santai memesan makanan dan minuman yang ada ( lantai paling atas gedung lawang wangi adalah cafe).
Setelah melihat-lihat lukisan dan patung, serta pemandangan hijau dari lantai atas gedung lawang wangi, saya berpamitan dengan pak dede. Perjalanan saya lanjutkan menuju maribaya.  Kuarang lebih 15 menit perjalanan dari lawang wangi saya sudah sampai di depan pintu masuk maribaya dari arah lembang.  Saya langsung menuju loket pembelian tiket, harga tiket per orang nya Rp10.000, tiket untuk membawa sepeda motor Rp 5000, serta uang asuransi kecelakaan Rp500. Setelah beres urusan tiket, saya langsung menuju air terjun curug omas. Menurut keterangan, tidak ada informasi mengenai asal usul nama dari curug omas ini, sedangkan dalam bahasa sunda sendiri omas biasa di gunakan untuk sebutan jumlah yang lebih banyak. Curug omas ini sendiri terbentuk dari aliran aliran lava basalt yang membeku dan mempunyai ketnggian kurang lebih 30 M.  Selain curug omas, objek wisata maribaya juga sangat asri dengan di tumbuhi pohon – pohon pinus yang hijau, udara sejuk, dan terdapat
beberapa permainan anak-anak seperti plosotan. Area wisata maribaya juga cocok untuk kelurga yang ingin berpiknik menghabiskan  waktu akhir pekan. Bahakan dari  pembatas antara jalan dan jurang kita dapat melihat monyet-monyet liar bersantai dan bergelantungan di situ.


Irama deras air yang mengalir, pemandangan hutan dan pohon pinus yang hijau, udara yang sejuk, serta tontonan alami dari monyet-monyet yang bergelantungan membuat hati saya tentram dan ingin berlama-lama di sini. waktu sudah menunjukan pukul 03.00, saya kembali melakukan perjalanan ke tujuan berikut nya yaitu gua belanda dan jepang. Untuk sampai ke gua belanda dan jepang saya harus melalui jalan setapak yang sedang di perbaiki dan meminta tolong penjaga parkir mengangkat sepeda motor saya, karna harus melewati beberapa anak tangga. Kurang lebih 20 menit perjalanan, saya sampai di depan pintu gua belanda.


Gua Belanda di bangun pada tahun  1918 pada saat penjajahan belanda . gua belanda memiliki 15 lorong dan memiliki 2 pintu masuk, dan luas gua ini kurang lebih 547 M. Di dalam gua kita dapat melihat beberapa ruangan seperti ruang peristirahatan para tentara belanda, ruang introgasi , dan penjara. Di bagian atap gua kita dapat melihat seperti beks instalasi penerangan untuk mempermudah para tentara belanda melakukan aktifitas di dalam gua. Di lantai gua kita juga dapat melihat semacam rel troli untuk mengangkut peralatan para tentara. sedangkan di bagaian dinding gua terlihat semen yang menandakan gua ini telah di renovasi. Selain untuk kegiatan militer, gua ini juga di gunakan untuk stasiun radio telekomunikasi  tentara belanda. Saat ini tidak ada penerangan di dalam gua, apabila ingin berkeliling di dalam gua, kita dapat menyewa senter yang di sediakan para guide, biaya sewa enter Rp3000, atau kita boleh membawa senter dari rumah.
Gua jepang di bangun pada tahun 1942-1945. Gua ini di bangun untuk memenuhi keperluan perang gerilya. gua yang masih asli belum di renovasi ini memiliki luas kuarang lebih 350m. Gua ini memiliki 4 pintu dan 7 lorong. Dulu nya gua ini di jadikan tempat peristirahatan para tentara jepang, tempat penyimpanan logistik, tempat penembakan, dan tempat pertemuan. Di dalam gua jepang juga terdapat beberapa pentilasi yang berfungsi untuk melakukan pengintaian musuh pada masa itu. tebal nya batu sebagai bahan utama dinding gua menjadi penghalang cahaya matahari untuk bisa menembus ke seluruh ruangan gua. Akibat tidak ada nya cahaya matahari menjadikan gua ini lembab dan sejuk. Saat berjalan memasuki ruangan gua yang gelap, Terbayang oleh saya betapa menderita nya rakyat indonesia yang di perkerjakan tentara jepang secara paksa (Romusa) pada saat membangun gua ini.  dinding dan lantai gua seakan menajdi saksi bisu rintihan dan jerit kesakitan rakyat indonesia yang di siksa pada saat membangun gua jepang.
Matahari pun sudah mulai lelah bersinar, sang raja siang ingin segera kembali ke bilik peraduan nya. pencarian pusaka di bandung untuk hari ini saya akhiri di gua jepang. Sampai bertemu di  edisi pusaka bandung selanjut nya. salam ransel  buat semua pembaca.  ^_^ 
Read more »

Kamis, 05 September 2013

Berburu Kuliner di Kota Malang

makan-makan? siapa sih yang ga suka di ajakin makan, apalagi makan nya di luar kota tempat kita tinggal.
sekitar pukul 08.45 pagi , kereta malabar kelas ekonomi tujuan malang berhenti di stasiun kota Malang. perjalanan saya dari bandung ke kota malang memakan waktu kurang lebih 13 jam. dengan kondisi mengantuk dan badan pegel-pegel, saya berjalan keluar stasiun menuju parkiran motor untuk menemui temen saya yang menunngu saya di situ. Temen saya yang menjemput itu orang asli malang. Dari stasiun kota saya di bawa oleh temen saya ke jl.kawi. disana kami berhenti di warung pecel pinggir jalan. Pecel kawi ternyata terkenal enak di kota itu. dengan harga Rp8000 saya sudah mendapat seporsi pecel komplit dan segelas es teh manis. Setelah selesai sarapan, saya dan temen kembali mengendarai sepeda motor ke alun-alun kota malang. Di alun-alun kota saya hanya berfoto-foto, karna badan tersa sangat capek dan lelah, saya meminta temen mengantar  ke penginapan murah. Saya menginap di home stay kosabra, di Jl. Gersik tepat di depan Universitas Negri Malang. Biaya kamar per malam nya Rp50000.

Setelah beritirahat, malam hari nya saya memulai petualangan  berburu kuliner di kota malang. Walaupun cuaca tidak mendukung (saat itu sedang gerimis), saya dan temen menuju ke Jl.letjen S. Parman.  Di sana ada reto Gloria, reto ini sudah ada sejak tahun 1970. Di resto ini menu yang sangat terkenal dan menjadi favorit pengunjung nya adalah “HOT CUI MIE”, Hot cui mie ini di perkenal kan di kota malang pada tanggal “9 februari 2000”. Hot cui mie ini di sajikan sangat unik, yang paling unik adalah mangkuk nya juga bisa di makan. Hot cui mie juga di sajikan dengan beberapa pilihan rasa antara lain, Hot Ayam, Hot Sapi, Hot Cumi, Hot Udang, hot kakap crispy dan hot jamur. Dan bagi anda pengunjung yang tidak doyan pedas dapat memilih menu  “No Hot Cui Mie” yang di sirang dengan saus No Hot. Setelah menyantap Hot cui Mie dan es campur, saya dan temen kembali berburu makanan. Makan durian mungkin sudah biasa, tapi makan durian dengan suasana mistis? Hanya di kota malang yang ada. Setelah dari resto gloria saya dan temen menuju Jl.veteran untuk menyantap durian. Harga buah berkulit tajam ini mulai dari Rp10000 sampai Rp30000.kenapa suasana saat makan durian ini mistis, pedagang durian ini berdagang tepat di depan makam taman pahlawan, jadi ketika menyantap durian,
kita juga bisa mencium wangi-wangian khas dari kuburan,hihi. Hari mulai larut saya di antar kembali oleh teman ke penginapan untuk bersistirahat.

Hari ke dua di malang, pagi hari sekitar pukul 08.00 saya keluar dari penginapan dan berjalan kaki menuju  universitas brawijaya. Setelah berjalan kaki sekitar 20 menit saya sampai di universitas no 1 di malang. Disana saya langsung menuju kantin yang berada di belakang fakultas Teknologi Pertanian. Di situ saya memesan “BLACK SOUP” alias Nasi Rawon. Sajian nasi rawon ini sangat menggugah selera makan saya. Selain nasi dan daging sapi yang di iris, kuah yang di taruk di nasi ini kental dan di campur biji keluwak membuat kuah berwarna hitam, dan campuran bumbu yang pas seperti bawang merah, bawang putih, serai, daun salam,daun jeruk,lengkuas, kemiri, ketumbar dan jahe menambah harum dan rasa kuah hitam kental panas ini untuk langsung di santap. Dengan harga Rp7000 kita saya sudah mendapat seporsi sedap “THE BLACK SOUP”.

Siang itu suasana sangat panas, ketika temen saya sudah selesai urusan almamater nya untuk hari ini, saya dan temen menuju ke sebuah toko ice cream “ESKIMO”. Bagi pecinta ice cream, apabila berkunjung ke kota malang toko ini wajib di kunjungi , toko ini merupakan toko ice cream yang terkenal di kota itu. banyak menu ice cream yang tersaji salah satu nya adalah ESKIMO SPECIAL  dengan komposisi, ice cream moca,slogroom,whipped cream, liquire, chary , dan rhum raishin membuat tenggorokan terasa hangat apa bila menyantap eskimo special.  Dari griya eskimo, saya dan teman menuju ke Jl. Pahlawan Trip. Di situ terdapat satu toko bakso bakar yang terkenal enak di kota malang. Bakso bakar di sajikan dengan bumbu yang kental dan sangat pedas, dan di sajikan juga kuah bening nya dengan mangkuk terpisah.  Dengan Rp10000 saya kita sudah mendapat kan seporsi bakso bakar yg gurih dan pedas.

Warung sepesial sambel terletak di Jl.Raya Sengkaling. Bagi penggila pedas wajib datang ke warung ini. karna banyak sekali menu sambal yang di sajikan, mulai dari sambel terasi, sambel belut, sambel bawang, sambel cumi dan masih banyak lagi. Saat itu saya dan teman memesan, es teh manis 2 gelas, jus sirsak bulan 1 gelas, sambel belut, sambel bawang bakar, sambel cumi, ayam goreng dada, bawal goreng, udang goreng  2 porsi, dan nasi 2. Menu favorit saya adalah sambel cumi di mana cumi di lumurin sambel yg super pedas dan sambel nya sedikit berkuah membuat lidah saya tidak berhenti bergoyang. Dan untuk semua pesenan itu saya dan temen hanya mengeluarkan uang Rp70.000 saja, murah bukan.

Sebelum saya berangkat menuju kota selanjutnya, ga afdol rasanya apabila tidak mencicipi bakso malang yang sangat terkenal. dua jam sebelum saya berangkat, saya di bawa oleh teman untuk merasakan enak nya, gurih nya, lezat nya rasa bkso khas malang yaitu “BAKSO CAK MAN”. Ternyata bakso bukan hanya berbentuk bulat, ada juga bakso berbentuk petak di situ. Dengan merogoh isi kantong Rp30.000.saya dan teman sudah bisa menikmati 2 mangkuk bakso di tambah telur puyuh, ati ampela , kikil dan 2 gelas es teh manis.







Read more »

Senin, 08 Juli 2013

MISO (Mini Soccer)

Tepat pukul 09:00,acara pembukaan ”MISO” (mini soker) di mulai. Terik nya cuaca pagi ga membuat para pendukung dari masing – masing tim yang ikut meramaikan acara wajib taunan kampus  mini socer ini mati gaya di pinggri lapangan. Dari setiap sudut – sudut lapangn, di bawah pohon, dan tenda – tenda yg di siapin panitia, penuh di isi oleh masing – masing pendukung tim. Sampai – sampai panitia nge-gelar tikar buat narok dagangan nya karna tenda nya di penuhin sama pendukung. *suasana di lapangan*
Haloo.. jawab gue dengan mata masih  merem, vin lu di mana sih?? Anak – anak udah pada ngumpul nih. Gue langsung ngelirik beker yg ada di meja samping tempat tidur gue. “alamakk”kata gue dalam hati.  tanpa ngejawab satu kata pun gue langsung tinggalin hp gue di kasur,gue ngacir ke kamar mandi. Barr buurr baarr burr, 7  gayung gue nyiram air di badan gue, dan langsung ngeringin pake anduk dan kluar kamar mandi. Lemari gue yang tadi nya lumayan rapi baju – bajunya tersusun, skarang udah berantakan. Kaos kaki bola gue yang item kemana yah?? Tanya gue dalam hati, sambil nebongkar isi lemari. Setelah beberapa menit ngebongkar lemari dua pintu, akhir nya gue nemuin tuh kaos kaki yg terselit di pojok kiri paling bawah lemari.

 Semuanya udah beres gue siapin,mulai dari spatu,kaus kaki sampai – sampai tenda juga gue siapin, barang kali aja ada yang mau nyewa biar ga kepanasan,kan lumayan nambah tabungan buat neraktir megan fox makan mie ayam. Setelah itu, gue langsung lari terbirit – birit ninggalin kosan dan menuju ke kampus. Mang udin yang ngelliat gue lari secepat rusa di kejar macan langsung neriakin gue,”vin, mau ke mana lu buru – buru amat”.  “mau nge-gimbalin bulu ketek mang” jawab gue ngasal sambil lari dan ngakat tangan ala pemain smack-down.
sekitar lima menitan lebih  sperempat detik gue udah nyampe di lapangan. Mata gue trus ngelirik nyari keberadaan temen – temen se-tim. Lagi celingak celinguk mencari, “pookk”, pundak gue di pukul dari belakang.”dari mana aja sleeping beast” gue langsung noleh ke belakang, ternyata bimo. Sialan lu bim,ngagetin gue aja.” Anak –anak di mana bim?” tanya gue. Tuh di pojok belakang,sambil nunjuk ke arah anak – anak bimo ngasih tau.

Gue udah bergabung sama temen – temen se-tim. Karna telat gue di serang dengan candan candan. Vin abis mangkal di mana lu tadi malem?, sampe lima kali gue telepon ga lu angkat. Masak sih jawab gue bego.gue langsung ngerogoh saku gue dan ngambil hape. Wah ternyata bener, ada sembilan panggilan tak terjawab dan empat sms. Isi sms dari mereka ga ada yang nyambung, “vin, kecoak rebus lu udah beres nih,cepet ke lapangan ntar keburu busuk” isi sms dari peno. Lain lagi sms dari teguh,”vin lu dapet undian berhadiah keliling lautan cina naik perahu karet nih,buruan hubungin kepala sekoal sd lu”. Sambil senyam senyum gue ngebaca isi sms dari merka.

“kita main jam berapa sih?”, Tanya gue ke David. David kapten tim gue. “kita pertandingan ke dua vin jawab nya”. Sialan jawab gue, nyesel gue mandi ga pake nyanyi dulu tadi . Semua anak –anak ngakak ngedenger gue ngomong kayak gitu.

Dilapangan, Rafi sebagai MC masih berkicau. Udah kayak biduan departement store tuh anak, dan, dia memakai baju pink yang gue  itu, tapi asli, suasana pagi di pembukaan mini soccer ini bener bener meriah di tangan Rafi, gua juga kadang bingung, ni anak kecilnya makan radio atau ngenyot mic kali yah, public speakingnya ngalir kyk sungai lagi banjir bandang. Gue coba lambaiain tangan ke rafi, dia langsung ngeh dan lihat ke gue. Setelah cuap cuap menyerahkan pertandingan ke komentator pertandingan pertama, Rafi nyamperin gue, “lu main kapan?” tanyanya ke gue. “katanya sih ntar pertandingan kedua.” Tumben gak telat lu, padahal rencana gue ntar pas tim lu tanding gue bakal buat sayembara, barang siapa yang berhasil menemukan gavin sebelum pertandingan di mulai akan di beri hadian dinner bareng jajaran rektorat dan lari pagi bareng mentri olah raga.” “Ah sial lu, jawab gue kesel”. “kiki gak dtg?” tanya gue sambil celingak celinguk. “gak tau gue, dtg bagus, gak dateng juga yasudahlah” jawab rafi sekenanya. “any problem?” potong gue. Udah kayak bule lu, ngomong nginggris gitu, but, i’m oke, maybe her too. Jawabnya sambil ninggalin gue menuju ke podium tempat dia dan sebangsanya bersemayam hihi.

Wasit meniup periwit tanda pertandingan pertama selesai, pertandingan pertama di menangkan anak-anak dari ukm sepakbola kampus dengan hasil 6 gol tanpa balas. mereka memang juara bertahan di acara mini soker tahunan kampus. Dan sering mewakili kampus mengikuti pertandingan nasional.  

 sekarang giliran gue dan anak-anak unjuk gigi, eh unjuk aksi maksud nya. setelah kedua tim berbaris di lapangan dan memberi penghormatan kepada penonton, wasit meniup periwit yang menempel ketat di bibir nya tanda babak pertama di mulai. riuh sorakan pendukung dari masing-masing tim dan tepukan tangan dari penonton membuat para pemain semakin bersemangat melakukan serangan. dari pinggir lapangan nampak rafi dan anak-anak DPR  (dibawah pohon rindang)lain nya paling kerasa bersorak sambil memukul-mukul botol air mineral kosong ke lantai. Dengan ketukan 2/3 sambil bersorak SUPER BUBUR (nama tim gue).
gak sia sia gue berguru sama david coperfil, semua pemain lawan, bahkan penonton terhipnotis melihat keliahain gue menggiring bola, umpan-umpan pendek dari kaki gue ke kaki david kemudian ke kaki peno dan shooting keras melesat dari kaki kiri bimo  membentur tiang kanan gawang lawan. Pertandingan semakin seru, tim lawan tak mau kalah mereka mulai menekan pertahanan tim gue, umpan satu dua mereka gunakan untuk mengecoh pertahanan david dapat menghentikan bola langsung memberi umpan pacu ke arah gue shooting keras dari kaki kanan gue masih bisa di tepis kiper lawan.

Pertadingan babak pertama yang tak kalah serunya dengan ELCLASICO berakhir dengan sekor KACAMATA alias 0 – 0. Pada saat istirahat rafi yang berstatus MC sekaligus manager dari tim super bubur  mulai memberi arahan . Semua serius mendengar kan kata yang keluar dari mulut lebar rafi hihi, “pokoknya kita harus bisa membobol pertahanan mereka, patahkan sayap pertahanan sebelah kanan dengan menggunakan pisau dapur yang gue kasih semalem , bim. elu vin, serang dari tengah bagian depan dan jangan biarkan pemain lawan mengambil mahkota kerajaan, pen, bayangi dua pemain bertahan lawan, bila perlu lu iket kakinya. Yang penting, tekanan pada saat menyentuh bola harus lebih besar dari tekanan angin, pastikan tendangan melambung jangan lebih dari 45 derajad, kalau lebih, pastikan sinus hasil tendangan kalian tidak lebih dari ½, dan pastikan gaya dorong pada saat menendang bola lebih besar dari tekanan total kaki lawan, dan usaha yang dihasilkan besarnya harus sebanding dengan energi mekanik di bagikan dengan kecepatan rata ratanya, bagaimana, mengerti?”. Dan semua anggota satu tim bengong mendengar arahan dari rafi.

Babak kedua segera di mulai. para pemain dari kedua tim sudah memasuki lapangan tanpa atap itu. wasit kembali meniup keras periwit yang menempel ketat di bibir nya. umpan – umpan pendek dari kaki gue ke kaki bimo dan langsung mengoper ke arah david, sambil berlari mengiringi bola sambil mengeluarkan trik-trik skil yang iya punya kemudian mengupan balik lagi ke bimo, pssseettt tendangan keras di pojok kiri gawang dan tak mampu di tepis oleh penjaga gawang lawan membuat scor menjadi 1 – 0 untuk super bubur. Sorakan dan tepunkan dari penonton dan anak-anak DPR sangat riuh, dan yang bikin heboh lagi rafi yang melakukan selebrasi, dia berlari keliling lapangan sambil membuka baju pink nya dan memtar mutar nya di atas kepala sambil berteriak supeerrrr buuuubbuurrrr, (bener-bener sakit jiwa). Pertandingan berjalan semakin sengit, kedua tim saling memberi tekanan. Saat menit-menit terakhir sebelum pertandingan berakhir, umpan panjang yang di berikan peno kearah gue langsung gue manfaatin sebaik mungkin. dengan sedikit memutar kan badan dan menarik bola dengan kaki kanan, kemudian menconkel bola dengan ujung kaki kiri, bola melesat pelan ke pojok kiri gawang dan goolll. Dua menit kemudian pertandingan berakhir, dan super bubur memenang kan pertandingan dengan score 2 – 0. Semua bersorak, melompat dan berpelukan.












Read more »

Selasa, 02 Oktober 2012

GONGGONG PEDAS MEMBUAT MULUT TAK BERHENTI MENGUNYAH

Jangan ngaku pernah ke Batam kalu belum mencicipi lezatnya GongGong. Biota laut berbentuk unik berukuran kurang lebih 5 cm yang memiliki cangkang yang sangat keras ini selalu menjadi menu pembuka di setiap restoran-restoran seafood yang ada di kota batam. di dalam cangkang nya yang keras, terdapat daging yang melintir mengikuti bentuk cangkangnya dan memiliki rasa yang lezat ketika di makan membuat mulut kita tidak akan mau berhenti mengunyah.

Awalnya GongGong merupakan makanan khas penduduk pesisir pantai kota Batam. selain untuk lauk sehari-hari, penduduk pesisir kota batam selalu menyajikan GongGong sebagai hidangan apabila ada tamu atau sanak keluarga yang berkunjung, bahakan di sajikan sebagai menu utama apabila ada pesta perkawinan dan pesta penduduk lainnya.  dulu GongGong sangat mudah di temukan di pinggir-pinggir pantai apabila air laut surut, dengan berjalan pelan dan sedikit membungkukkan badan serta mata teliti memandang ke arah bawah, kita akan menemukan nya. ada empat jenis gonggong yang semuanya layak di konsumsi yaitu, gonggong berukuran kecil berwarna hitam (biasa disebut  gonggong ayam), gonggong bercangkang tipis berwarna putih (gonggong betina) gonggong bercangkang tebal berwarna putih, dan gonggong merah  bercangkang tebal dan besar (biasa di sebut Ranga).  
Walaupun pesisir pantai kota batam mulai tercemar oleh limbah-limbah industri , pengerokan-pengerokan tanah di pesisir pantai kota batam membuat gonggong susah berkembang biak dan jarang di dapatkan, tidak sedikit restoran-restoran, gerai-gerai di pusat perbelanjaan, bahkan di lesehan-lesehan tepi jalan pun menyajikan gonggong sebagai menu andalan hidangan mereka bagi para pengunjung. Bukan hanya penduduk kota batam saja yang menyukai gonggong, banyak wisatawan-wisatawan dari dalam bahakan luar negri yang berlibur ke kota batam ingin merasakan gurih nya daging gonggong. Proses pengolahan gonggong untuk siap di santap sangat simpel dan sederhana, sebelum di masak bersihkan gonggong sebersih mungkin hingga tidak ada pasir yang menempel di cangkang nya. kemudian rebus gonggong sekitar 20 menit, saat merebus masukan garam secukup nya dan bumbu-bumbu lain nya agar aroma gonggong lebih enak dan lezat saat di santap.
Selain pengolahannya yang sederhana, keunikan dari biota laut ini adalah saat kita mau menyantap nya. gonggong di sajikan beserta cangkang-cangkang nya, untuk mengeluarkan daging gonggong, kita memerlukan lidi sebagai alat mencongkel daging dari cangkang nya. ketika daging gonggong keluar dari cangkangnya, terlihat bentuk daging yang unik, kecil, melingkar sesuai bentuk cangkang nya, selain itu akan tercium aroma gurih dari daging gonggong yang bercampur dengan aroma bumbu-bumbu khas membuat mulut tidak sabar ingin menyambar nya. untuk melengkapi gurih nya rasa daging gonggong, di sajikan juga saus asam pedas yang di racik khusus menggunakan perasaan air asam jawa atau jeruk sambel ditambah potongan-potongan cabe rawit. Rasa asam dan pedas dari saus yang di sajikan akan langsung meresap ke lidah dan membuat lidah kita tidak mau berhenti bergoyang, dan pedas nya terasa sampai ke ubun-ubun.
Untuk mendapatkan seporsi gonggong yang lezat, kita cukup merogoh kantong sekitar 20 ribu sampai 30 ribu rupiah saja.  Tak hanya lezat, gonggong juga memiliki nilai gizi yang tinggi, manfaat bagi orang muda adalah merangsang pertumbuhan hormon.
Bukan hanya rasa nya yang gurih dan lezat, limbah dari gonggong bisa juga di olah menjadi kesenian kerajinan tangan misal nya perhiasan ruang tamu, sofenir, dan tirai di pintu kamar atau jendela. Jadi, janagn lupa makan gonggong apabila kamu berkunjung ke kota batam.

Read more »

Jumat, 28 September 2012

liburan sambil belajar

kota yang terletak di bagian selatan pulau jawa bagian tengah ini adalah salah satu kota favorit aku di bumi tercinta ini. selain gudeg, makanan yang paling aku kangenin di kota ini adalah pecel gendong, sama kayak pecel yang banyak di jual di jalan malioboro, Cuma bedanya pecel ini pedagangnya keliling berjalan kaki sambil negendong bakul berisi pecel yang di ikat pake kain batik panjang, jadi serasa lebih khas aja. Suasana hangat dan keramah tamahan sifat penduduknya juga bikin aku kangen ingin datang terus  ke salah satu  kota kaya akan unsur seni dan budaya di tanah ibu pertiwi ini. dan liburan semester kali ini aku mutusin untuk liburan di kota jogja.
Tepat pukul lima sore, aku dan teman ku ergineo berangkat naik kereta api dari stasiun bandung menuju jogja. kereta yang kami naik perlahan mulai berjalan meninggalkan kota kembang. Perjalanan dari bandung ke jogja kira-kira memakan waktu delapan jam lebih. Gile, bakalan berakar nih pantat duduk selama delapan jam, kata ku dalam hati. Tapi gak apa – apa deh, yang pentin aku liburan. 
Setengah jam kereta berjalan dari bandung, aku sangat menikmati suasana perjalanan, begitu juga dengan temanku dan beberapa penumpang lain nya. aku, ergineo, dan beberapa penumpang nikmatin banget pemandangan sore di perjalanan. Sawah - sawah yang terbentang luas,  pancaran matahari sore yang sangat indah  membuat warna langit memerah, sinaran matahari yang menembus sela – sela pohon padi membuat butiran - butiran padi yang mulai menguning semakin indah di pandang mata. hembusan angin dari kereta yang bejalan  membuat pohon- pohon padi bergoyang pelan seolah mengikuti irama suara kereta. Sekilas aku melihat laki – laki setengah tua memikul cangkul dan menenteng golok melangkah pelan di jalan setapak di tengah sawah sambil di ikuti anak nya yang kira – kira berumur lima tahunan membawa semacam rerumputan di tangan nya. seiring berjalan nya kereta, lukisan senja yang di sajikan alam sore itu sedikit demi sedikit menghilang, langit  yang tadinya merah kini berubah menjadi gelap, karna sang raja siang perlahan kembali ke bilik peraduan nya.
Perjalanan udah mulai ngebosenin, beberapa kali aku melirik jam yang melingkar di pergelangan tanganku, Hemmmmsss, hela naps ku, masih lama banget kami nyampe di jogja, baru emapat jam lebih kereta berjalan dan perjalanan udah ngebosenin gini. aku melirik ke arah ergineo yang mulai terlelap tidur, hehe pikiran jahil pun terlintas di otakku. Niat nya sih  aku mau ngelukis muka nya dia biar mirip badut ancol, tapi berhubung  ga ada spidol, aku foto aja dia tidur dengan mulut yang menganga dan aku uplod ke twitter. Ternyata foto ergi yang aku upload bisa ngehibur juga, baru beberapa menit foto itu di upload, banyak retweet dari temen – temen ku yang membahas foto ergi dan tentu aja foto itu jadi bahan ejekan dan tertawaan di twitter, hehe. Tapi itu ga berlangsung lama, sekitar setengah jam twitter ku kembali sepi lagi .
Asli deh, aku gak bisa tidur banget selama di perjalanan, suara kereta nya berisik banget. pantatku panas banget kelamaan duduk. Kalau kondisi lagi begini nih jadi kangen sama kamar kos ku yang lebar nya Cuma sepuluh keramik, dan panjang nya tiga belas keramik, isi nya juga ga terlalu mewah , Cuma ada kolam renang, lapangan futsal, meja biliard, dan arena balap karung. Ahahaha #ngasal mode on. Berkali – kali kereta yang aku tumpangi berhenti di setiap stasiun – stasiun di beberapa daerah dan berkali –kali juga para pedagang asongan berebutan naik ke kereta dan menawarkan dagangan –dagangan mereka, dan itu membuat perjalanan semakin lama dan ngebetein. Dan ergi masih tidur dengan mulut menganga nya.
Setelah berkali-kali aku berdiri dari tempat duduk karena pegel kelamaan duduk, mondar mandir ke toilet Cuma buat megang air doang, dan ngejepret karet ke idung ergi, sekitar jam dua lebih kereta yang aku tumpangi berhenti di stasiun tugu jogja, setelah petugas kereta membuka pintu, aku, ergi, dan beberapa penumpang turun dari kereta. Sebelum keluar dari stasiun, kami nyempetin untuk foto – foto dulu di lorong stasiun, biasa buat ganti DP bbm, hehe. Beres foto –fotoan dan DP juga udah ke ganti, tujuan pertama kami adalah isi perut. gile, selama di perjalanan aku Cuma makan chiki dan minum air mineral aja, gimana rakyat Kampung tengah ku ga demo minta nasi  buat dia berkembang biak?? Kami makan nasi goreng  java di luar stasiun tugu, rasa nasi goreeng yang kami makan ga jauh beda dengan rasa nasi goreng yang ada di bandung, yang buat beda Cuma penjual nya aja. selesai makan kami harus mengantar titipan temen ergi ke daerah condong catur. Ternyata, condong catur jauh dari stasiun tugu, dan ga ada kendaraan umum malam – malam gini. Kami terpaksa naik taxi buat nganterin titipan itu. setelah lumayan lama naik taxi, kami  udah sampai di alamat yang kami tuju, tapi suasana rumah nya sepi banget, beberapa kali kami ngucapin salam dan mengetok pagar rumah, ga ada satu orang pun yang keluar. Jadi kami terpaksa titipan di teras rumah, ga mungkin kan dua cowok tampan dari bandung nenteng – nenteng kandang hamster ke mana –mana, apa kata   angelina jolie kalau ngeliat kami.
 
Di sinilah Pertualanagn aku dan ergi di jogja di mulai, hamster dan kandang nya udah kami tarok di tempat yang aman (menurut aku sih, xixixi). Tujuan aku dan ergi skarang ke malioboro. “Subuh –subuh gini  naik apa yah ke sana?”, tanya ku ke ergi, sambil ketawa kecil dia menjawab, “gak tau”. kami mutusin untuk berjalan kaki sambil nikmatin suasana subuh  di jogja (padahal aku dan ergi sama - sama ga tau jalan). Sekitar 15 menitan berjalan, kami masuk  ke salah satu mini market yang melek sampai pagi alias buka 24 jam buat beli amunisi perjalanan, siapa tau ada penculik atau pembunuh bayaran yang sengaja mau nyulik aku dan pengen minta tebusan uang ke orang tua ku kan berabe, pasti jadi berita nomor wahit di setiap stasiun televisi dan radio tanah air kalu aku di culik, hihi. setelah proses pemilihan amunisi yang gak kalah ribet nya dengan pemilihan embee buat kurban, kami setuju untuk membeli beberapa amunisi perjalanan yaitu: satu botol besar air mineral, dan dua buah apel. (Padahal itu buat syarat perdamaian dengan penghuni kampung  tengah biar ga demo lagi,hehe). Pas mau bayar, aku nanya ke kasir nya, “mas kalau mau ke malioboro ke arah mana dan naik apa yah subuh – subuh gini?”, “ naik taxi aja mas, suka ada kok taxi yang lewat jam segini”, jawab nya. “Makasih yah mas”, jawab ku sambil membayar minum dan apel.  “Ga asik ah naik taxi lagi”, kata ku ke ergi setelah kami keluar dari mini market itu.
 
Aku dan ergi mutusin untuk berjalan kaki lagi sampai semampu kami, lumayan kan buat namabah pengalaman dan ngegedein betis biar kayak pemain bola internasional. lagi asik berjalan sambil ketawa - ketawaan, ada becak gas (becak motor) berjalan pelan di samping kami, nah ini nih kendaraan yang nganter kami ke malioboro subuh – subuh begini. pak becak pak, teriak ku sambil melambaikan tangan nyetopin becak. Becak pun berhenti tepat di depan kami. “Ke malioboro ya pak, berapa pak?” tanya ergi, sedikit mikir bapak tukang becak yang udah setengah tua nyebutin harga, “dua puluh lima ribu”, ”gak bisa kurang pak”, jawab ku lagi, si bapak Cuma geleng –geleng kayak ayam abis di potong. “Ok deh pak,berangkat” , kata ku sambil naik becak gas.
becak yang kami naik mulai bergerak, dengan pelan si bapak mulai menarik gas nya seolah tau kalau kami sedang nikmatin perjalanan subuh itu. Suara becak yang udah ga merdu lagi, ditambah sesekali suara mobil dan motor yang sedikit ngebut melintas di samping kami seakan berpadu menjadi sebuah alunan musik yang indah mengiringi perjalanan. Lesehan – lesehan yang terbentang di sepanjang kiri kanan jalan semakin memanjakan mata untuk terus melirik ke arah kiri kanan jalan. Sekilas aku melihat beberapa orang pedagang koran yang mulai menumpukkan koran di atas kendaraannya dan siap untuk di antar ke langganan saat fajar tiba nanti. gesekan – gesekan sapu di aspal dari beberapa pekerja pembersih jalan menjadi bumbu pelengkap suasana perjalanan subuh kami saat itu. Melihat beberapa pekerja pemberish jalan, langsung terlintas di benak ku, “pernah ga sih terlintas di dalam pikiran para pengguna jalan untuk sedikit saja membantu meringan kan pekerjaan mereka?”, “ada ga pengguna jalan yang menghargai jasa mereka?”, “ga sama sekali” hati kecil ku menjawab. masih banyak para pengguna jalan dengan sengaja melempar sampah dari kaca mobil nya , membuang puntung rokok sesuka mereka, bahakan ada yang dengan sengaja membuang bekas muntah di jalanan. Bagaimanakah perasaan mereka para pembersih jalan saat membersihkan bekas muntah itu, ga terbayang oleh pikiran dan hati ku. 
Sekitar tiga puluh menitan perjalanan, becak yang aku dan ergi naik berhenti tepat di depan papan nama jalan “jl.malioboro”. kami segara turun dari becak. aku merogoh saku celana, dan mengambil tiga lembar uang sepuluh ribuan dan memberi nya ke bapak penarik becak gas itu. sambil ngucapin terima kasih, Si bapak mau ngasih kembalian lima ribu, “ga usah pak jawab ku”, “saya yang berterimakasih sama bapak udah nganterin ke sini”, kata ku ke bapak itu. Sambil senyum si bapak menarik gas becak dan memutar arah becak nya. aku dan ergi merhatiin becak itu sampai hilang di ujung tikungan. 
Ternyata subuh – subuh gini masih rame orang yang berkeliaran di sepanjang jalan malioboro. terlihat oleh mata ku beberapa pedagang yang mulai menyiapin dagangan nya untuk di jual pagi nanti, wisatawan – wisatawan dari dalam dan luar negri yang asik berfoto –foto, sekelompok wisatawan asing yang sedang duduk sambil tertawa, ada juga yang bermain gitar sambil bernyanyi ria bersama teman –temannya, dan hangatnya udara  kota jogja yang bersahabat membuat suasana subuh semakin nyaman aku rasakan.
Sebagai newbie di dunia traveling, aku dan ergi ga mau dong ngelewatin suasana subuh yang indah ini, belum tentu besok subuh kami bisa nikmatin suasana seperti ini lagi di sini, karena ada beberapa tempat yang harus kami kunjungi. ergi langsung mengeluarkan camera dari dalam tas yang di gendong nya untuk mengabadikan momen ini. dan kami mulai berfoto  senarsis - narsis nya, hehe. Paling pertama tempat kami berfoto adalah di papan nama jalan “jl.malioboro”, bergantian kami mulai menjepret camera, dan berulang kali juga kami harus melakukan gaya yang sama saat berfoto karena pengaturan cahaya nya tidak pas. Setelah berfoto di papan nama jalan malioboro, aku dan ergi berfoto lagi di tempat – tempat yang menurut kami unik dan asik, kami berfoto di pohon yang sebagian batang nya di lingkari dengan kain batik, dan di bawah nya di sinari lampu berwarna kekuningan yang membuat warna kain batik seolah menyala di subuh itu. Kemudian kami mulai berfoto di tengah jalan, karena saat itu Cuma sesekali mobil atau motor yang melintas di jalan. Beberpa kali aku menjepret becak yang membawa penumpang melintas di depan kami, memto becak yang berjejer rapi di pinggir jalan, dan memotret papan nama toko yang ada tulisan seni dan batik nya, ga tau kenapa, aku sangat suka dengan tulisan yang mengandung unsur seni dan batik.
Berbagai gaya dan tempat  udah kami abadikan di dalam camera, badan ku mulai tersa capek, begitu juga dengan ergi. Adzan subuh  mulai berkumandang, “cari penginapan yuk” ajak ergi, “hayuk”, jawab ku. kami  berjalan dan mulai mencari penginapan. Coba tanya di sini yuk ajak ku ke ergi, kami langsung masuk ke ruang loby hotel yang sederhana itu, dari luar udah nampak penjaga hotel sedang duduk di  loby. “permisi, ada kamr kosong mas” tanya ku ke penjaga hotel, “ waduh mas, udah penuh” jawab nya. “owh,terimakasih yah mas” jawab ku sambil keluar dari hotel. Beberapa hotel kami tanya, semua nya penuh, dari hotel yang di pinggir jalan, sampai hotel yang berada di dalam gang juga penuh. Ada sih satu hotel yang ada kamar kosong nya, tapi harga nya gak sesuai dengan kantong aku dan ergi, mahal menurut kami. Karna merasa lelah, kami mutusin untuk balik ke jalan utama malioboro, di situ ada deretan kursi panjang yang kosong, kami istirahat sejenak di situ. Karna merasa lelah, ngantuk, pegel – pegel aku berbaring di kursi panjang itu, sementara ergi mulai ngejepret – jepret jalan lagi. Emang dasar nya aku dan ergi orang nya iseng dan suka bercandaan,ergii memotret ku yang lagi baring di kursi panjang, yang bikin aku sadar, dia moto deket banget di depan muka ku, sampe pemandangan indah di dalam lubang idung aku aja keliatan, jadi cahaya flas nya ke tangkep banget di mata yang lagi merem. Spontan aku langsung membuka mata, “silan lu”, kata ku sambil ketawa, ergi Cuma ngakak  sambil ngeliatin hasil jepretan nya itu. Asli, muka aku kucel banget, kalau di keruk mungkin daki –daki nya bisa di jadiin ceres buat makan roti.

Sekarang aku gak berbaring lagi di kursi panjang itu, aku dan ergi duduk bersandar di kursi sambil cerita. “ kita ke masjid aja yuk” ajak ku ke ergi, sedikit mikir ergi lansung menjawab “hah lukan setan, ga takut kebakar badan lo masuk masjid” ejek ergi ke gue, “sialan lo lempok duren” jawab gue sambil ngejitak kepala nya.”yuk deh”, dari pada kita geje di sini” jawab nya lagi. aku dan ergi langsung berjalan ninggalin kursi panjang tadi, kebetulan waktu aku dan ergi keliling nyari penginapan, kami ngelewatin masjid, jadi gak perlu repot buat nanya ke orang di mana masjid. baru sebentar berjalan menuju masjid, ada bapak – bapak dari arah samping kiri berjalan cepat ke arah kami. aku dan ergi jelas kaget, tapi bingung mau ngapain, mau lari takut di kira artis lagi di uber para fans nya, jadi kami tetep stay cool ala tukul aja deh berjalan lurus kedepan. “mas, maass”, panggilnya  pas udah deket dengan kami, aku dan ergi berhenti dan “ mau nyari penginapan yah” sambung nya lagi. “iyah pak, tapi penuh semua” jawab ergi. “ada kok kamar kosong mas, kalau mas – mas mau saya anterin” sambung si bapak dengan logat medog jawa nya. aku dan ergi saling pandang, “berapa ya pak harga perkamar nya satu hari?” tanya ergi, “Cuma tujuh puluh ribu mas satu hari, tapi ya ga terlalu mewah kamar nya dan bisa buat dua orang kok mas satu kamar nya” jawab bapak itu lagi. “Gimana vin?” tanya ergi ke aku, “kami boleh liat dulu kan pak kamar nya”, tanya ku ke si bapak itu, “owh boleh mas yuk saya antarin”.

  aku dan ergi berjalan ngikutin si bapak ke penginapan. Jarak penginapan dengan jalan utama malioboro gak terlalu jauh, Cuma berbeda arah dengan arah masjid. “dari mana mas?” tanya si bapak memecahkan kediaman di perjalanan, “dari bandung pak” jawab ergi, “nyampe jam berapa tadi dari bandung” tanya nya lagi, “sekitar jam duaan lebih pak, tapi kita ke condong catur dulu tadi pak nganter titipan temen” jawab ku, wah lumayan jauh dong, naik apa dari condong catur kesini tadi malem, kan ga ada kendaraan umum” tanya nya lagi, “tadi naik becak motor pak dari condong catur ke sini, sambil nikmatin udara malam jogja pak” sambung ergi

sekitar lima menitan berjalan kami tiba di depan penginapan nya. “monggo mas masuk kedalem” ajak bapak itu. si bapak langsung nyamperin penjaga penginapan yang berada di loby, ga terlalu lama dia ngobrol dengan penjaga penginapan, sibapak dan penjaga penginapan nyamperin kami, “silahkan mas ke atas” ajak penjaga penginapan itu. kami pun ngikutin penjaga naik tangga menuju kamar di ikutin bapak yang nawarin penginapan berjalan di belakang kami, serasa raja di kawal dua orang prajurit lagi berjalan hehe. Setelah sampai di depan pintu kamar, penjaga membuka pintu kamar yang terkunci, “silahkan mas dilihat dulu kamar nya” kata penjaga kepada kami. aku dan ergi  masuk untuk melihat isi kamar tersebut. Penginapan nya sederhana, fasilitas nya juga ga terlalu mewah, kamar nya ga pake AC, Cuma ada kipas angin yang nempel di langit –langit kamar, satu buah tempat tidur lumayan besar cukup untuk dua orang, dan ada kamar mandi nya di dalem. aku dan ergi  sepakat untung menginap di sini.  “Yaudah pak, kami nginep di sini” ujar ergi ke penjaga penginapan, “owh iya mas, sehari nya tujuh puluh ribu” sambung bapak penjaga itu, aku dan ergi ngeluarin dompet, kami patungan buat bayar kamar, ergi ngasih selembar uang lima puluh ribuan ke aku, dan aku ngeluarin satu lembar uang dua puluh ribu dan satu lembar uang sepuluh ribu. Setelah bayar uang kamar dan ngasih tips ke bapak yang nganter kami, kedua bapak – bapak itu berpamitan, “selamat istirahat ya mas “kata bapak penjaga” , owh iya pak,terimakasih pak jawab aku ke kedua bapak tersebut.

Kedua bapak tadi udah pergi dari kamar tempat kami menginap, dan apakah yang dilakukan dua cowo ganteng di dalam kamar??. Ssttttt jangan ngeres, kami berdua memang ga langsung tidur tapi kami berebutan cas handphone. Hp kami mati total dan charger Cuma satu aku yang bawa. “gue dulu dong, gue mau nelfon selena gomez nih, mau neraktir dia makan nasi kucing ntar malem” kata ergi sambil ngerebut charger di tangan aku, “selena gomez idung lu keinjek gajah” cetus ku sambil ngerebut balik charger. “Yaudah kita gambreng aja gimana, yang menang ngecas duluan, oke”, kata ergi ke aku, “oke sapa takut”. “hompimpa alaihum gammmmmbbrreeennnggg”. Cuma sekali gambreng aku langsung kalah dong,  ergi dengen muka paling nyebelin nya sambil tertawa langsung ngomong “ sorry mr.gavin ” ,“sialan lo  kerupuk warteg” jawab gue kesel. Ergi langsung nyolokin casan, aku langsung ke kamar mandi udah kebelet. Beres buang hajat aku langsung tidur, sebelum tidur aku pesen ke ergi “alaram jam 10 ye jangan lupa ”. ergi Cuma mengangguk dan senyum.

Irama musik power ranger berkali – kali bunyi di meja sebelah tempat tidur, aku mulai sadar tapi nyawa ku belum full terkumpul buat bangkit dari tempat tidur “apaan sih brisik banget ni” setengah sadar aku ngomong dalam hati, dan suara musik power ranger nya semakin lama semakin keras, dengan keadaan yang masih ngantuk, mata masih sepet aku mulai bangun dan sedikit – sedikit membuka mata mencari sumber bunyi, ternyata sumber bunyi nya dari hp ergineo, aku langsung menggapai hp yang ada di meja, rupanya itu nada alaram yang udah di seting ergi di hp nya. di hp ergineo udah pukul sepuleh lebih empat menit, sementara di sebelah aku ergi masih nyenyak tidur dan sesekali ngorok, bunyi ngoroknya kayak bunyi suara kucing keselek tulang ayam, lucu banget aku jadi ketawa –ketawa sendiri ngedengar nya, langsung aja aku rekam suara ngorok itu di hp nya dia dan aku set jadin ringtone telfon masuk.

Dua kali aku udah ngebangunin ergi tapi dia ga bangun malah suara ngorok nya semakin cempreng. “ni anak kebo banget sih ga bangun – bangun” kata ku. sekali lagi aku bangunin dan menggoyang –goyangkan badan nya, tapi tetep aja ga bangun. Mulai kesel nih aku, gimana cara ngebangunin dia, aku pencet aja idungnya yang lagi ngorok, dan bner kan ga lama di pencet idungnya dia mulai bangun, mungkin ngerasa ngorok nya ga lepas dan ada yang ngeganjel di idung jadi dia bangun. aku langsung cekikikan pas dia bangun. “bangun dong lo udah jam sepuluh lebih, laper gue nih” kata ku pas dia mulai buka mata. “sialan lo mbee gangguin gue tidur aja”, kata dia sambil ngucek – ngucek mata. “Abisan lo ga bangun – bangun ya gue pencet aja idung lo, enak kan”, kata gue sambil ketawa. “iye enak”, tunggu pembalasan saya kisanah”, gerutu ergi. “madi duluan gih lo mbee” suruh ergi ke gue, “iyeee” jawab gue sambil ngecas hp yang udah ga ada nyawanya sama sekali. “Minjem sabun lo dong perlatan mandi gue ketinggaln nih”, kata ku ke ergi setelah ngebongkar tas , “noh di tas ambil lah” jawab ergi. “lo juga ga bawa sabun, Cuma ada sikat gigi, odol sama pembersih muka doang”, sambung ku ke ergi setelah ngebongkar isi tas nya. “ah masa sih” jawab ergi, “noh emak gue lagi masa pete di rumah” jawab ku asal “itu masak, dodol” jawab ergi kesel.gue Cuma cekikikan aja. Akhirnya kami berdua ga mandi Cuma cuci muka aja, ergi sih sikat gigi, kalau aku Cuma sikat gigi pake jari yang di kasih odol aja.

“emang dari sono nya kita udah ganteng, jadi mau ga mandi juga tetep aja ganteng”, kata ergi ke aku sambil berjalan ke mini market. “gigi gue udah kinclong kan”, tanya ku ke ergi sambil ngebuka mulut nunjukin gigi. “iye kinclong kayak gigi kuda”, jawab nya ngejek.  Sampai di mini, markt aku dan ergi langsung membeli sabun dan beberapa peralatan lain untuk mandi. Setelah itu kami makan nasi meong (nasi kucing), sambel teri pedes, gorengan, dan ceker ayam, minum nya tetep es teh manis. Setelah makan kami balik lagi ke penginapan. Sekitar satu jam lebih, dua cowok ganteng yang tadi nya gak mandi sekarang udah wangi plus makin ganteng dan udah siap keliling kota jogja.

aku dan ergi chack out dari penginapan sekitar jam duabelasan. Setelah keluar dari penginapan kami ngider dulu di  toko – toko yang berjejeran di sepanjang jl.malioboro. kami masuk di salah satu toko yang berjualan beraneka ragam kerajinan tangan dan membeli beberapa gelang untuk menambah koleksi di tangan kami. Di dalam toko aku banyak melihat karya – karya seniman dalam bentuk lukisan yang terpajang di dinding – dinding toko dan yang tak terpajang di dinding di pajang di bagian bawah. aku mendekati sebuah lukisan abstrak yang tak terpajang di dinding toko, aku perhatikan coretan  berwarna terang yang mendominasi isi lukisan dan ada satu  garis berwarna hitam melintang miring di antara warna –warna terang itu. sesaat aku mikir, apa arti lukisan ini, mungkin aja ini suasana hati si pelukis saat membuat lukisan ini, atau pun suasana alam yang pelukis lihat ketika iya melukis lukisan ini. keliatan nya sih berantakan, tapi aku tertarik banget dengan lukisan itu, kemudian aku melihat label harga yang berada di bagian belakang bingkai lukisan itu, walah, harga nya ga sesuai banget sama isi kantong ku saat ini, sekali lagi aku melihat ke label harga itu untuk memastikan kalu mata ku ga salah melihat angka yang tertulis di label itu dan berharap ada diskon tujuh puluh persen tertulis di samping harga nya, ternyata mata aku masih normal ga salah liat dan tulisan diskon pun ga ada di label itu. karna udah terlanjur kepengen, diem – diem aku foto aja lukisan itu dengan camera hp, lumayan lah ga dapat lukisan foto nyapun jadi, kata ku dalam hati.

Setelah sedikit melanggar peraturan toko yang ga boleh moto lukisan, aku langsung ke kasir membayar tiga buah gelang yang udah aku pegang, dan ergineo ga keliatan batang idung nya, jadi aku nungguin dia di luar toko aja. Saat melangkah keluar toko, aku mikir, kayak nya tindakan aku tadi bukan tindakan kriminal atau ngelanggar peraturan deh, kan di tembok yang nempel cuma gambar Camera SLR dan Camera Digital doang yang di pagerin ekh di beri tanda silang, jadi camera hp aku boleh moto dong hihi. “Jadi, tadi aku ga melanggar peraturan yang bisa membuat toko itu bangkrut dong”, kata ku girang dalam hati sambil senyum – senyum berjalan ke luar. Sampai di luar ternyata ergi udah ada di depan toko, tapi dia ga sendirian, dia lagi asik nobrol sama mas – mas yang kemudian gue tau identitas nya adalah tukang becak yang siap nemanin kami keliling siang ini.
Kami memulai perjalanan siang ini dari depan toko tempat aku beli gelang, karna lagi musim liburan, suasana malioboro siang itu macet dan becak yang kami tumpangi berjalan seperti siput. Ergi mulai menjepret kendaraan yang berada di depan kami, mulai dari sepeda, andong, becak, mobil, motor, sampai kutu yang lagi nungging di kepala aku juga di jepret ergi, “gantian gue yang moto dong” kata ku ke ergi. aku memang kurang ahli soal jepret menjepret, tapi sedikit – sedikit mah bisa lah. aku ga moto kendaraan yang ada di depan kami, aku asik ngejepret cewe – cewe bule yang ada di samping kami, siang itu emang lumauyan banyak  cewe bule berkeliaran, sexy – sexy pula jadi kamera yang aku pegang terus aja ku arahkan ke cewe – cewe bule itu, yah secara kan aku keturunan bule juga, tapi aku bule negro, xixi. Jalanan yang tadi nya macet kini udah mulai mulus semulus artis korea lagi panuan, tapi perjalanan kami tak semulus itu, tepat didepan monumen pertahanan terdengar suara ledakan yang membuat kami kaget dan melompat turun dari becak, “apaan tuh” tanya aku ke ergi. kami ketawa ngakak setelah tau yang meledak adalah ban becak yang kami naikin. Yang bikin aku heran knapa bisa meledak ya, badan aku dan ergi sama – sama cungkring, badan mas tukang becak juga ga gede – gede banget. “ banyak dosa sih lo maka nya ban becak nya meledak” kata ergi ke gue. “enak aja, dari dalam perut sampe skarang kan gue masih suci “ jawab gue asal sambil ketawa. 
Sambil nunggu ban becak di tambal, aku dan ergi kembali berfoto – foto di depan monumen pertahanan. Kalau soal bergaya saat di foto aku sih jagoan nya, dulu masih jaman taman kanak – kanak (TK) aku sempet di daftarin nyokap kursus model. Soal nya nyokap ku pengen banget aku jadi topmodel sejagat raya kayak mike tyson, dan setiap perlombaan model anak – anak alhamdulilah aku Cuma sekali juara, itu juga juri nya tetangga sebelah rumah di sogok dua klio mangga sama nyokap. Semua gaya yang aku pelajarin waktu ikut kursus model udah di peragain, mulai dari gaya lumba – lumba lompat di vido clip bondan prakoso, gaya cut pat kay lagi ngupil di film sun go kong, sampai gaya sharukhan lagi jualan es jeruk juga aku peragain. “yuk mas jalan lagi” sapa mas penarik becak saat menghampiri kami yang sedang asik bergaya sambil berfoto, “udah selesai yah mas tambal ban nya”tanya ergi, “sudah” jawab nya.

 
Becak yang nganter kami keliling siang ini mulai jalan lagi, tepat di sebarang depan jalan monumen pertahanan kami memoto gedung yang di bangun pada saat jaman belanda, dan sekarang gedung itu jadi gedung bank BII, setelah beberapa kali menjepret kamera di gedung itu, mas tukang becak memebawa kami ke pusat toko batik di jalan ahmad yani. sebagai anak yang berbakti sama orang tua, aku membelikan sepasang baju batik buat mama dan papa. harga batik di toko ini ga terlalu mahal dan ga terlalu murah juga, untung nya aku punya sedikit ilmu turanan dari nyokap soal tawar menawar, jadi harga baju batik yang aku beli sedikit miring kayak menara piza dari harga biasa nya #kata mba-mba yang jaga nya sih.
 Dari toko batik aku dan ergi di bawa ke istana air yang kini lebih di kenal sebagai istana taman sari di jl.taman sari, aku dan ergi berfoto dulu di gapura istana yang bangunan nya  khas banget dengan gaya asli jawa dan tembok – tembok bagian atas gapura terukir indah sulur – sulur tanaman, burung, ekor dan sayap burung garuda.  setelah berfoto di gapura istana air, aku dan ergi menuju ke dalam istana air yang saat itu rame banget pengunjung dari dalam dan luar negri. Di dalem istana aku melihat sebuah kolam yang udah ga ada air nya dan di samping – samping kolam di kelilingi pot – pot besar yang di tanami bermacam – macam pohon yang di bonsai.


 BERSAMBUNG


Read more »

© Muhammad Rayzam